Pengertian Tenaga Eksogen Secara Umum


Secara Umum Tenaga Eksogen, berdasarkan beberapa jago wacana pengertian tenaga eksogen, menyatakan bahwa pengertian tenaga eksogen adalah semua kekuatan dari luar bumi yang turut besar lengan berkuasa terhadap permukaan bumi. Tenaga Eksogen mempunyai dampak bagi insan dan kehidupan lainnya, dampak-dampak tenaga eksogen mengakibatkan dampak positif dan dampak negatif tenaga eksogen atau menguntungkan dan merugikan dari tenaga eksogen. Sumber kekuatan tersebut adalah sinar matahari, air, aingin, dan gletser, yang membantu dalam proses terjadinya atau terbentuknya tenaga eksogen karna sumber-sumber kekuatan tersebut.


Tenaga Eksogen bersifat merusak terhadap bentuk-bentuk muka bumi yang dibangun oleh tenaga endogen. Bentuk-bentuk menonjol hasil orogenesa akan dikikis oleh tenaga eksogen. demikian pula bentuk-bentuk lekuk mirip palung dan basin akan ditimbun dengan sedimen.

Kekuatan yang ditimbulkan Tenaga Eksogen

Pelapukan, pelapukan adalah proses rusaknya batu-batuan pada daerah asalnya. pelapukan bisa terjadi secara pelapukan kimia, mekanik, dan organik
Erosi, erosi adalah pengikisan dan meindahan hasil-hasil pelapukan oleh air, angin, dan gletser dari daerah asal ke daerah lain.

Sedimentasi, sedimentasi atau pengendapan adalah proses penimbunan tempat-tempat yang lekuk dengan bahan-bahan hasil erosi yang terbawa oleh fatwa air, angin, ataupun gletser.

Eksogen, atau tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifatnya merusak atau merombak permukaan bumi yang sudah terbentuk oleh tenaga endogen. Tenaga eksogen juga mengakibatkan bentuk-bentuk muka bumi. Tenaga eksogen bisa berasal dari tenaga air, angin, dan organisme yang mengakibatkan terjadinya proses pelapukan, erosi, denudasi, dan sedimentasi. Contoh mirip bukit atau tebing yang terbentuk hasil tenaga endogen terkikis oleh angin, sehingga bisa mengubah bentuk permukaan bumi.

Di permukaan laut, potongan litosfer yang muncul akan mengalami penggerusan oleh tenaga eksogen yaitu dengan jalan pelapukan, pengikisan dan pengangkutan, serta sedimentasi. Misalnya di permukaan bahari muncul bukit hasil kegiatan tektonisme atau vulkanisme. Mula-mula bukit dihancurkannya melalui tenaga pelapukan, kemudian puing-puing yang telah hancur diangkut oleh tenaga air, angin, gletser atau dengan hanya gravitasi bumi. Hasil pengangkutan itu kemudian diendapkan, ditimbun di potongan lain yang hasilnya membentuk timbunan atau hamparan bantuan hancur dari yang kasar hingga yang halus.

Contoh lain dari tenaga eksogen adalah pengikisan pantai. Setiap ketika air bahari menerjang pantai yang hasilnya tanah dan batuannya terkikis dan terbawa oleh air. Tanah dan batuan yang dibawa air tersebut kemudian diendapkan dan mengakibatkan pantai menjadi dangkal. Di daerah pegunungan bisa juga ditemukan sebuah bukit kerikil yang kian hari semakin kecil jawaban tiupan angin.

Secara umum tenaga eksogen berasal dari three sumber, yaitu:
Atmosfer, yaitu perubahan suhu dan angin.
Air yaitu bisa berupa fatwa air, siraman hujan, hempasan gelombang laut, gletser, dan sebagainya.
Organisme yaitu berupa jasad renik, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia.

Perusakan bentuk muka bumi oleh tenaga eksogen berupa pelapukan, pengikisan (erosi) dan pengendapan.


1. Pelapukan

Pelapukan adalah penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran yang lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut dalam air. Proses pelapukan bisa dikatakan sebagai proses penghancuran massa batuan melalui media penghancuran, berupa:
Sinar matahari
Air
Gletser
reaksi kimiawi
kegiatan makhluk hidup (organisme)

Pelapukan Organis

Menurut proses terjadinya pelapukan bisa digolongkan menjadi three jenis yaitu:

- pelapukan fisis atau mekanik

Pelapukan Mekanis
- pelapukan organis

- pelapukan kimiawi
Pelapukan fisik dan mekanik.

Pelapukan mekanik (fisik) adalah proses pengkikisan dan penghancuran bongkahan kerikil jadi bongkahan yang lebih kecil,tetapi tidak mengubah unsur kimianya. Proses ini disebabkan oleh sinar matahari, perubahan suhu tiba-tiba, dan pembekuan air pada celah batu.
Penyebab terjadinya pelapukan mekanik yaitu:

1. Adanya perbedaan temperatur yang tinggi.

Peristiwa ini terutama terjadi di daerah yang beriklim kontinental atau beriklim Gurun, di daerah gurun temperatur pada siang hari bisa mencapai fifty Celcius. Pada siang hari bersuhu tinggi atau panas. Batuan menjadi mengembang, pada malam hari ketika udara menjadi dingin, batuan mengerut. Apabila hal itu terjadi secara terus menerus bisa mengakibatkan batuan pecah atau retak-retak.

2. Adapun pembekuan air di dalam batuan

Jika air membeku maka volumenya akan mengembang. Pengembangan ini mengakibatkan tekanan, lantaran tekanan ini batu-batuan menjadi rusak atau pecah pecah. Pelapukan ini terjadi di daerah yang beriklim sedang dengan pembekuan hebat.

3. Berubahnya air garam menjadi kristal.

Jika air tanah mengandung garam, maka pada siang hari airnya menguap dan garam akan mengkristal. Kristal garam garam ini tajam sekali dan bisa merusak batuan pegunungan di sekitarnya, terutama batuan karang di daerah pantai.
2.Pelapukan organik


Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang industrial plant danmanusia, binatang yang bisa melaksanakan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga. Dibatu-batu karang daerah pantai sering terdapat lubang-lubang yang dibentuk oleh binatang. Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuh industrial plant ini bisa bersifat mekanik atau kimiawi. Pengaruh sifat mekanik yaitu berkembangnya akar tumbuh-tumbuhan di dalam tanah yang bisa merusak tanah disekitarnya. Pengaruh zat kimiawi yaitu berupa zat asam yang dikeluarkan oleh akarakar serat kuliner menghisap garam makanan. Zat asam ini merusak batuan sehingga garam-garaman simpel diserap oleh akar. Manusia juga berperan dalam pelapukan melalui aktifitas penebangan pohon, pembangunan maupun penambangan.



3. Pelapukan kimiawi

Pada pelapukan ini kerikil batuan mengalami perubahan kimiawi yang umumnya berupa pengelupasan. Pelapukan kimiawi tampak terang terjadi pada pegunungan kapur (Karst). Pelapukan ini berlangsung dengan batuan air dan suhu yang tinggi. Air yang banyak mengandung CO2 (Zat asam arang) bisa dengan simpel melarutkan kerikil kapur (CACO3). Peristiwa ini merupakan pelarutan dan bisa mengakibatkan tanda-tanda karst. Di Republic of Indonesia pelapukan yang banyak terjadi adalah pelapukan kimiawi. Hal ini lantaran di Indonasia banyak turun hujan. Air hujan inilah yang memudahkan terjadinya pelapukan kimiawi.
Gejala atau bentuk – bentuk alam yang terjadi di daerah karst diantaranya:


a. Dolina

Dolina adalah lubang lubang yang berbanuk corong. Dolina bisa terjadi lantaran erosi (pelarutan) atau lantaran runtuhan. Dolina terdapat hampir di semua potongan pegunungan kapur di Jawa potongan selatan, yaitu di pegunungan Seribu.


b. Gua dan sungai di dalam Tanah

Di dalam tanah kapur mula-mula terdapat celah atau retakan. Retakan akan semakin besar dan membentuk gua-gua atau lubang-lubang, lantaran efek larutan. Jika lubang-lubang itu berhubungan, akan terbentuklah sungai-sungai di dalam tanah.


c. Stalaktit

ialah kerucut kerucut kapur yang bergantungan pada atap gua. Terbentuk dari kapur yang tebal jawaban udara masuk dalam gua. Stalakmit adalah kerucut-kerucut kapur yang berdiri pada dasar gua. Contohnnya stalaktit dan stalakmit di Gua tabuhan dan gua Gong di Pacitan, jawa Timur serta Gua Jatijajar di Kebumen, Jawa Tengah.

2. Erosi

Erosi mirip pelapukan adalah tenaga perombak (pengkikisan). Tapi yang membedakan erosi dengan pelapukan adalah erosi adalah pengkikisan oleh media yang bergerak, mirip air sungai, angin, gelombang laut, atau gletser. Erosi dibedakan oleh jenis tenaga perombaknya yaitu : Erosi air, Erosi gelombang bahari (abarasi / erosi marin ), Erosi angin (deflasi), Erosi gletser (glasial)’,Erosi Akibat gaya berat.

Erosi Air

Erosi oleh air yaitu erosi yang di sebabkan oleh air atau air hujan.Jika tingkat curah hujan berlebihan sedemikian rupa sehingga tanah tidak bisa menyerap air hujan maka terjadilah genangan air yang mengalir kencang.Aliran air ini sering mengakibatkan terjadinya erosi yang parah lantaran bisa mengikis lapisan permukaan tanah yang dilewatinya, terutama pada tanah yang gundul.

Erosi oleh air bahari ( Abrasi )

Tahapan Erosi Air

Proses pengikisan oleh air yang mengalir terjadi dalam empat tingkatan yang berbeda sesuai dengan kerusakan tanah atau batuan yang terkena erosi, sebagai berikut.


1. Erosi percik, yaitu proses pengkikisan oleh percikan air hujan yang jatuh ke bumi.

2. Erosi lembar, yaitu proses pengkikisan lapisan tanah paling atas sehingga kesuburannya berkurang. Pengikisan lembar ditandai oleh :

warna air yang mengalir berwarna coklat
warna air yang terkikis menjadi lebih pucat
kesuburan tanah berkurang


3. Erosi alur, adalah lanjutan dari erosi lembar. Ciri khas erosi alur adalah adanya alur-alur pada tanah sebagai daerah mengalirnya air.

4. Erosi parit, adalah terbentuknya parit-parit atau lembah jawaban pengikisan fatwa air. Bila erosi parit terus berlanjut, maka luas lahan kritis bisa meluas, dan pada tingkat ini tanah sudah rusak.

Bentuk Permukaan Bumi Akibat Erosi

Pengkikisan oleh air bisa mengakibatkan :
Tebing sungai semakin dalam
Lembah semakin curam
Pembentukan gua

Pengikisan oleh air bahari (abrasi)

Erosi oleh air bahari merupakan pengikisan di pantai oleh pukulan gelombang bahari yang terjadi secara terus – menerus terhadap dinding pantai. Bentang alam yang diakibatkan oleh erosi air laut, antara lain cliff (tebing terjal), notch (takik), gua di pantai, moving ridge cutting platform (punggung yang terpotong gelombang), tanjung, dan teluk. Cliff terbentuk lantaran gelombang melemahkan batuan di pantai. Pada awalnya gelombang meretakan batuan di pantai. Akhirnya, retakan semakin membesar dan membentuk notch yang semakin dalam akan membentuk gua. Akibat diterjang gelobang secara terus menerus mengakibatkan atap gua runtuh dan membentuk cliff dan moving ridge cutting playform.


Tanjung adalah daratan yang menjorok ke laut, sedang teluk adalah bahari yang menjorok ke arah daratan. Pantai mempunyai jenis batuan yang berselang seling antara batuan resisten dan tidak resisten. Pada batuan yang tidak resisten akan dengan simpel tererosi, sedangkan batuan yang resisten sulit untuk tererosi. Akibatnya, pada batuan yang tidak resisten akan terbentuk teluk yang menjorok ke daratan pada batuan yang resisten terbentuk tanjung yang menjorok ke laut.
Akibat Abrasi


Abrasi biasanya terjadi di pantai, membentuk :
Dinding pantai yang curam
Relung ( lekukan pada dinding tebing)
Gua pantai
Batu layar
Cliff
Notch
Gua di pantai
EROSI OLEH ANGIN (korasi)


Erosi oleh angin adalah pengikisan yang disebabkan oleh angin. Hembusan topan yang terus menerus di daerah yang tandus bisa memindahkan partikel-partikel halus batuan di daerah tersebut sehingga membentuk suatu formasi, contohnya bukit-bukit pasir di gurun atau pantai.

Pengikisan oleh angin ( erosi angin biasanya terjadi di gurun ) bisa mengakibatkan :

Erosi oleh gletser

Merupakan pengikisan yang dilakukan oleh gletser (lapisan es) di daerah pegunungan. Pengikisan ini terjadi di daerah yang mempunyai empat musim. Pada ketika informasi terkini semi, terjadi erosi oleh gletser yang meluncur menuruni lembah. Akibatnya lereng menjadi lebih terjal. Contoh bentang alam yang terjadi jawaban erosi gletser adalah pantai fyord, yaitu pantai dengan dinding yang berkelok kelok.

Erosi Akibat Gaya Berat

Batuan atau sedimen yang bergerak terhadap kemiringannya merupakan proses erosi yang disebabkan oleh gaya berat .Erosi ini akan berlangsung sangat cepat sehingga bisa mengakibatkan insiden longsor.

3. Sedimentasi ( pengendapan )

Sedimentasi adalah insiden pengendapan cloth batuan yang telah diangkut oleh tenaga air atau angin .

Proses sedimentasi atau pengendapan berdasarkan tenaga pengangkutnya :

1. Pengendapan air ( akuatik)

a) Meander

Meander merupakan sungai yang berkelok – kelok yang terbentuk lantaran adanya pengendapan. Proses berkelok-keloknya sungai dimulai dari sungai potongan hulu.Pada potongan hulu, book air kecil dan tenaga yang terbentuk juga kecil. Akibatnya sungai mulai menghindari penghalang dan mencari rute yang paling simpel dilewati. Sementara, pada potongan hulu belum terjadi pengendapan. Pada potongan tengah, yang daerahnya mulai datar fatwa air mulai lambat dan membentuk meander. Proses meander terjadi pada tepi sungi, baik potongan dalam maupun tepi luar. Di potongan sungai yang aliranya cepat akan terjadi pengikisan sedangkan potongan tepi sungai yang lamban alirannya akan terjadi pengendapan. Apabila hal itu berlangsung secara terus-menerus akan membentuk meander.

Meander

Meander biasanya terbentuk pada sungai potongan hilir, dimana pengikisan dan Pengendapan terjadi secara berturut turut. Proses pengendapan yang terjadi secara terus menerus akan mengakibatkan kelokan sungai terpotong dan terpisah dari fatwa sungai, Sehingga terbentuk oxbow lake.

2. Delta

Pada ketika fatwa air mendekati muara, mirip danau atau bahari maka kecepatan aliranya menjadi lambat. Akibatnya, terkadi pengendapan sedimen oleh air sungai. Pasir akan diendapkan sedangkan tanah liat dan Lumpur akan tetap terangkut oleh fatwa air. Setelah sekian usang , akan terbentuk lapisan – lapisan sedimen. Akhirnya lapian lapisan sedimen membentuk dataran yang luas pada potongan sungai yang mendekati muaranya dan membentuk delta.

Pembetukan delta memenuhi beberapa syarat:

sedimen yang dibawa oleh sungai harus banyak ketika akan masuk bahari atau danau.
arus panjang di sepanjang pantai tidak terlalu kuat.
pantai harus dangkal. Contoh bentang alam ini adalah delta Sungai Musi, Kapuas, dan Kali Brantas.


3. Dataran banjir dan tanggul alam

Apabila terjadi hujan lebat, book air meningkat secara cepat. Akibatnya terjadi banjir dan meluapnya air hingga ke tepi sungai. Pada ketika air surut,bahan materi yang terbawa oleh air sungai akan terendapkan di tepi sungai. Akibatnya, terbentuk suatu Dataran di tepi sungai. Timbulnya cloth yang tidak halus (kasar) terdapat pada tepi sungai. Akibatnya tepi sungai lebih tinggi dibandingkan dataran banjir yang terbentuk. Bentang alam itu disebut tanggul alam.

b. Pengendapan air bahari ( sedimen marine)

a) Slip dan Tombolo

Batuan hasil pengendapan oleh air bahari disebut sedimen marine.Pengendapan oleh air bahari dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam hasil pengendapan oleh air laut, antara lain pesisir, spit, tombolo, dan penghalang pantai.Pesisir merupakan wilayah pengendapan di sepanjang pantai. Biasanya terdiri dari cloth pasir. Ukuran dan komposisi cloth di pantai sangat berfariasi tergantung pada perubahan kondisi cuaca, arah angin, dan arus laut. Arus pantai mengangkut cloth yang ada di sepanjang pantai. Jika terjadi perubahan arah, maka arus pantai akan tetap mengangkut cloth stuff ke bahari yang dalam. ketika cloth masuk ke bahari yang dalam, terjadi pengendapan material. Setelah sekian lama, terdapat akumulasi cloth yang ada di atas permukaan laut. Akumulasi cloth itu disebut spit. Jika arus pantai terus berlanjut, spit akan semakin panjang. Kadang kadang spit terbentuk melewati teluk dan membentuk penghalang pantai (barrier beach).


Barrier Reef

Apabila di sekitar spit terdapat pulam, biasanya spit hasilnya tersambung dengan daratan, sehingga membentuk tombolo.

c. Pengendapan Angin (sedimen aeolis)

Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut sedimen aeolis. Bentang alam hasil pengendapan oleh angin bisa berupa gumuk pasir (sand dune). Gumuk pantai bisa terjadi di daerah pantai maupun gurun. Gumuk pasir terjadi jikalau terjadi akumulasi pasir yang cukup banyak dan tiupan angin yang kuat. Angin mengangkut dan mengedapkan Pasir di suatu daerah secara sedikit demi sedikit sehingga terbentuk timbunan pasir yang disebut gumuk pasir/sand dune.

Sand Dune (Bukit Pasir)

d. Pengendapan oleh gletser

Sedimen hasil pengendapan oleh gletser disebut sedimen glacial. Bentang alam hasil Pengendapan oleh gletser adalah bentuk lembah yang semula berbentuk V menjadi U. Pada ketika informasi terkini semi tiba, terjadi pengikisan oleh gletser yang meluncur menuruni lembah. Batuan atau tanah hasil pengikisan juga menuruni lereng dan mengendap di lemah. Akibatnya, lembah yang semula berbentuk V menjadi berbentuk U.

Kipas alluvial

Dampak positif tenaga eksogen antara lain:

Memunculkan habitat.
Memperluas daratan di bumi.
Memperdekat barang tambang ke permukaan bumi.

Meskipun begitu tenaga eksogen juga mempunyai dampak negatif yang bisa merugikan manusia.
Dampak negatif tenaga eksogen tersebut antara lain:

Kesuburan tanah bisa berkurang (dampak dari erosi).
Hasil-hasil erosi yang diendapkan (sedimentasi) di muara sungai mengakibatkan pendangkalan dasar sungai.
Abrasi bisa menghilangkan garis pantai hilang dihantam

Sekian artikel wacana Pengertian Tenaga Eksogen dan Penjelasannya biar bermanfaat

Belum ada Komentar untuk "Pengertian Tenaga Eksogen Secara Umum"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel